MANFAAT
SELINGKUH ???
Selingkuh menempati posisi papan atas sebagai
pemicu perceraian di Indonesia. Kami di Jogja Family Center (JFC) dan
Rumah Keluarga Indonesia (RKI) sangat sering menangani kasus perselingkuhan
dengan berbagai corak dan tingkatannya. Ada yang selingkuh diam-diam,
menyembunyikan dari pasangan; ada pula yang selingkuh terang-terangan, sengaja
menampakkan kepada pasangan. Ada perselingkuhan dengan satu orang pasangan
selingkuh, ada pula perselingkuhan dengan banyak pasangan selingkuh dalam waktu
yang sama.
Noel Biderman, pendiri situs selingkuh Ashley
Madison, menyatakan bahwa situs perselingkuhan itu beranggotakan orang-orang
yang ingin berselingkuh, dan saat ini jumlah anggotanya mencapai 24.000.000 di
seluruh dunia. Noel menyatakan, “Perselingkuhan itu ada di setiap kebudayaan di
dunia. Tidak ada tempat di planet ini dimana anda tidak menemukan
perselingkuhan”.
Noel juga menyatakan, “Perselingkuhan yang
sempurna bukan hanya soal menemukan seseorang dengan niat yang sama, tapi juga
harus tidak ketahuan”. Menurut Noel, “Semakin lama pasangan bersama-sama,
hubungan seks akan semakin menurun”. Itulah sebabnya ia meyakini ada manfaat
perselingkuhan, dengan syarat perselingkuhan itu tidak ketahuan.
Sepuluh Manfaat Selingkuh
Noel Madison tidak secara rinci menyebutkan apa
saja manfaat selingkuh, oleh karena itu, saya berusaha membantu untuk menemukan
manfaat perselingkuhan. Namun sayang, saya tidak menemukan manfaat dalam bentuk
yang positif. Yang saya temukan justru manfaat dalam bentuk yang negatif,
sebagai berikut :
1. Menyakiti Hati Pasangan
Perselingkuhan selalu menyikiti hati pasangan,
karena ia merasa dikhianati. Pada titik tertentu, pasangan bisa kehilangan
kepercayaan, terutama pada kasus perselingkuhan berulang. Mengembalikan
kepercayaan dari pasangan ini bukan urusan mudah. Perlu waktu yang lama dan
disertai bukti nyata, kepercayaan bisa pulih kembali seperti sedia kala.
2. Membuat Dendam dan Trauma pada Pasangan
Perasaan tidak percaya karena merasa dikhianati,
bisa berkembang menjadi dendam dan trauma. Pada titik tertentu, pasangan akan
melakukan balas dendam. Ia ikut selingkuh, untuk membalas sakit hati
dikhianati. Jadilah mereka keluarga ahli selingkuh, karena selingkuh dibalas
dengan selingkuh.
Bahkan sampai pun ketika pasangan itu memutuskan
untuk bercerai, perasaan trauma masih bisa terbawa-bawa. Seorang lelaki bisa
memiliki stigma negatif, bahwa perempuan suka selingkuh, akhirnya ia memilih
untuk tidak menikah lagi. Seorang permpuan bisa memiliki stigma negatif, bahwa
semua laki-laki suka selingkuh, akhirnya ia memilih hidup menyendiri.
3. Melukai Jiwa Anak-anak
Dalam perselingkuhan, yang menjadi korban bukan
hanya pasangan, namun juga anak-anak. Selingkuh bisa melukai jiwa anak-anak,
karena mereka tidak siap mental menghadapi kenyataan orang tua yang sangat
mereka hormati tega melakukan penyelewengan. Seorang ayah adalah simbol
kebanggaan bagi anak-anak; seorang ibu adalah simbol kasih sayang bagi
anak-anak. Hat mereka akan sangat sakit saat mengetahui perselingkuhan yang
dilakukan oleh orang-orang yang sangat mereka hormati dan sangat mereka cintai.
4. Membuat Trauma pada Anak-anak
Sakit hati anak-anak, bisa berkembang menjadi
perasaan trauma. Anak perempuan yang mengetahui perselingkuhan ayahnya, bisa
trauma berkepanjangan, sampai takut menikah, karena takut dikhianati suaminya
kelak. Ia bisa memiliki kesimpulan yang salah, bahwa semua suami pasti
selingkuh. Perasaan trauma ini membuatnya menutup diri dan takut menghadapi
hidup berumah tangga, karena tidak mau diperlakukan seperti ibunya. Apalagi
ketika ia mengetahui bagaimana ibunya menderita akibat perselingkuhan sang
ayah.
5. Menghancurkan Kebahagiaan Keluarga
Kebahagiaan keluarga yang sudah dibangun
bertahun-tahun, bisa hilang musnah akibat perselingkuhan. Tiada lagi canda dan
tawa, yang muncul adalah ketegangan suasana. Suami dan istri berada dalam
suasana yang tidak nyaman berkepanjangan. Suasana damai dan bahagia yang sudah
mereka nikmati bersama, seakan-akan tidak ada lagi bekasnya.
6. Merusak Karier di Tempat Kerja dan
Organisasi
Perselingkuhan juga bisa merusak karier seseorang
di tempatnya bekerja. Baik di lingkungan PNS, TNI, Polri, pegawai BUMN, partai
politik, kepala daerah, anggota legislatif, pegawai swasta, atau dimanapun
mereka bekerja. Sudah bayak cerita seseorang yang mentok kariernya, tidak bisa
naik pangkat, tidak bisa naik jabatan, tidak bisa berkembang karier kerjanya,
karena kehancura keluarga akibat perselingkuhan. Karier yang dimulai dari nol,
akhirnya hanya berhenti di titik tertentu, padahal harusnya masih bisa
meningkat lagi.
Bukan hanya merusak karier, lebih dari itu bisa
dikeluarkan dari tempat pekerjaan. Perselingkuhan yang terjadi dengan sesama
pegawai di instansi yang sama, dianggap bisa merusak suasana kerja. Sudah
banyak cerita seseorang dimutasi, dipecat atau dikeluarkan dari tempatnya
bekerja, karena kasus perselingkuhan.
Hal yang sama terjadi pada organisasi. Apabila
ada tokoh melakukan tindakan yang merusak nama baik organisasi, bisa membuat
dirinya mendapatkan sanksi organisatoris sampai ke tingkat pemecatan.
7. Menyebabkan Pembengkakan Pengeluaran
Sudah banyak cerita, orang yang terlibat
perselingkuhan membuat pengeluarannya membengkak. Konon, orang yang selingkuh
sangat ingin membahagiakan pasangan selingkuhnya. Apapun dilakukan, demi
membahagiakan pasangan selingkuh, sampai ke tingkat di luar batas kemampuannya.
Jika ia pejabat, bisa melakukan korupsi demi pasangan selingkuhnya. Jika ia
orang biasa, bisa menghabiskan harta yang ada di rumah, sampai mentelantarkan
keluarganya sendiri.
8. Merusak Nama Baik
Nama baik adalah milik kita yang sangat berharga.
Jika uang, jabatan, pangkat, kekayaan hilang, kita bisa mencari lagi bahkan
yang lebih banyak. Namun sekali nama baik kita rusak, sangat sulit untuk
mengembalikan. Teman, tetangga, keluarga, kerabat, kolega, anak buah mempunyai
penilaian negatif karena perbuatan perselingkuhan, yang membuat citranya hancur
dan nama baiknya rusak. Sangat sulit untuk mengembalikan kebaikan citra yang
sudah terlanjur rusak.
9. Merusak Karakter
Jika selingkuh sudah dianggap sebagai hal biasa
saja, rusaklah karakter seseorang. Melakukan selingkuh tidak ada ubahnya dengan
makan di restoran atau melakukan olah raga di club fitness. Seperti hal wajar,
tidak merasa salah, tidak merasa berdosa, tidak merasa ada yang aneh. Jika
sudah hobi selingkuh, maka rusaklah karakter dirinya. Tidak ada lagi batas
kebaikan dan keburukan. Jika karakter sudah rusak, masih adakah yang tersisa
dalam diri seseorang?
10. Menambah Dosa
Sebagai manusia beragama, kita mengetahui bahwa
perselingkuhan adalah sebuah dosa, sebuah kesalahan. Maka perselingkuhan yang
dilestarikan akan menambah dosa secara konsisten pula. Semakin banyak dosa,
semakin banyak pula kebaikan yang hilang dari dirinya. Bukan saja ancaman
balasan siksa di akhirat, bahkan di dunia pun akibat tumpukan dosa sudah bisa
dirasakan oleh pelakunya.
Demikianlah sepuluh manfaat dari selingkuh.
Seluruhnya adalah manfaat negatif, atau disebut juga sebagai mudharat. Jika ada
di antara anda yang ingin mendapatkan manfaat negatif tersebut, silakan saja
selingkuh. Hanya soal menunggu waktu, selingkuh akan menghancurkan banyak hal.
Selingkuh Seperti Durian?
Tentu saja tidak tepat penggambaran ini, bahwa
selingkuh disamakan dengan durian. Namun ada sisi yang ingin digambarkan, bahwa
orang makan durian itu tidak bisa disembunyikan. Walaupun makan durian di
Cisarua, lalu ia pulang ke rumahnya di kawasan Jakarta Pusat, menempuh jalan
yang macet, tetapi sampai di rumah tetap saja masih tercium baunya.
Mobil yang digunakan untuk mengangkut durian,
masih tercium baunya berhari-hari. Sisi ini yang ingin digambarkan persamaan
durian dengan selingkuh. Walaupun tidak kelihatan barangnya, namun tetap
tercium dari aromanya. Sepanjang pasangan suami istri memiliki hubungan yang
mendalam, pasti akan bisa merasakan aroma perselingkuhan yang dilakukan
pasangan, walaupun tidak bisa membuktikannya.
Maka betapa absurd teori Noel Biderman, bahwa
selingkuh itu bermanfaat selama tidak ketahuan? Ini kan hanya masalah waktu.
Tidak ketahuan untuk satu masa tertentu, namun akan ketahuan juga pada
akhirnya. Hanya menunggu meledaknya bom waktu.
Masih ada yang ingin selingkuh?
SUMBER
: sosbud.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar