PENDAHULUAN
ETIKA SEBAGAI TUJUAN
PENGERTIAN
ETIKA
Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos
yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat
yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian
utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai
etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Menurut Maryani & Ludigdo (2001) Etika adalah
Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat
dipahami oleh pikiran manusia aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam
pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Dalam perkembangannya, etika sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya
melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Etika pada akhirnya membantu kita untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu
kita pahami bersama.
PRINSIP
ETIKA
Dalam peradaban sejarah manusia sejak abad ke-4 sebelum
Masehi, para ilmuwan telah mencoba menjabarkan berbagai corak landasan etika
sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Para ilmuwan telah mengidentifikasi
sedikitnya terdapat ratusan macam gagasan ide agung yang telah diringkas
menjadi enam prinsip yang merupakan landasan penting etika, yaitu keindahan,
persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran.
Pertama adalah prinsip keindahan yaitu prinsip ini mendasari
segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan
prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan
sesuatu yang indah dalam perilakunya.
Kedua adalah prinsip persamaan yaitu prinsip yang memusatkan
hakikat manusia dengan hak dan tanggung jawabnya. Pada prinsip ini akan
menimbulkan persamaan gender, persamaan ras dan sebagainya. Dan tidak ada
penggolongan di dalamnya.
Ketiga adalah prinsip kebaikan yaitu prinsip ini mendasari
perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai
kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan
sebagainya.
Keempat adalah prinsip keadilan yaitu kemauan yang tetap dan
kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh.
Kelima adalah prinsip kebebasan. Kebebasan dapat diartikan
sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan
pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap
manusiamempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri
sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain.
Dan yang terakhir adalah prinsip kebenaran, kebenaran
biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang
logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran
itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat
diterima sebagai suatu kebenaran apabila belum dapat dibuktikan.
BASIS
TEORI ETIKA
Basis teori etika dibagi menjadi empat yaitu Utilitarianisme
, teori ini menyatakan bahwa suatu tindakan dianggap baik bila tindakan ini
meningkatkan derajat manusia. Penekanan dalam utilitarianisme bukan pada
memaksimalkan derajat pribadi, tetapi memaksimalkan derajat masyarakat secara
keseluruhan.
Yang kedua adalah Analisis
Biaya Keuntungan, Dalam analisis biaya keuntungan, biaya suatu proyek dinilai berdasarkan
keuntungannya juga. Hanya proyek-proyek yang perbandingan keuntungan terhadap
biayanya paling tinggi saja yang akan diwujudkan.
Yang ketiga adalah Etika Kewajiban dan Etika Hak. Etika
kewajiban (duty ethics) menyatakan bahwa ada tugas-tugas yang harus dilakukan
tanpa mempedulikan apakah tindakan ini adalah tindakan terbaik. Sedangkan,
etika hak (right-ethics) menekankan bahwa kita semua mempunyai hak moral, dan
semua tindakan yang melanggar hak ini tidak dapat diterima secara etika.
Yang terakhir adalah Etika Moralitas. ada dasarnya, etika
moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa.
Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu
mendukung perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap salah jika tindakan
itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral).
EGOISME
Kata egoisme merupakan istilah yang berasal dari bahasa
Latin yakni ego, yang berasal dari kata Yunani kuno yang masih digunakan dalam
bahasa Yunani modern yang berarti diri atau saya, dan kata isme, digunakan
untuk menunjukkan sistem kepercayaannya.
Jadi dapat disimpulkan egoisme merupakan motivasi untuk
mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri
sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak
peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang
dianggap sebagai teman dekat.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar