Selasa, 09 November 2010

MERAPI

MERAPI

Dipinggir kota yang telah mati
Ku hanya bisa terdiam menatap diri
Hancur hatiku, mendengar teriakan disana sini
Sungguh pemandangan yang merobek jantung hati

Banyak tangisan anak yang mencari ayah ibu
Banyak hewan ternak yang terhempas oleh abu
Tak jauh disana, terdapat tumpukan manusia yang telah kaku
Sungguh ironi yang terdapat di Indonesia-ku

Merapi yang dicintai, sekarang ditakuti
Merapi yang dikagumi, sekarang mengeluarkan api
Banyak kehidupan yang ada di lembahnya
Tapi semua itu sirna begitu saja

Tawa dan canda berubah jadi tangisan
Indah menawan jadi tak tersisa
Banyak yang berkata merapi sedang murka
Karna melihat alam yang tak tersisa

Apakah ini semua ulah manusia ?
Hanya Tuhan dan Takdir-Nya yang tau
Sekarang yang bisa dilakukan hanya berserah diri
Menunggu kepastian kepada Sang Ilahi